Menjadi ekspedisi Terios 7 Wonders kedua tahun ini, ada yang berbeda pada perjalanan yang berlangsung pada 21 -23 Juni 2019. Bila biasanya eksplorasi hanya dilakukan di Indonesia, kali ini Daihatsu bergeser melintas batas negara tetangga, Malaysia setelah menyambangi 2 destinasi di kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Star dimulai dari pelepasan rombongan di showroom Daihatsu Pontianak yang beralamat di Jl. A. Yani II menuju 2 titik destinasi yang ada di Kota Pontianak. Wisata pertama yaitu Rumah Radakng yang menjadi rumah panggung replika terbesar di Indonesia, destinasi wisata ini mendapat penghargaan MURI memiliki panjang 138 meter dan tinggi 7 meter. Dan dilanjutkan menuju Tugu Khatulistiwa yang terdapat garis lintang 0 derajat sebagai destinasi kedua.
Selanjutnya, perjalanan panjang selama 5 jam dilanjutkan ke perbatasan Sarawak Malaysia melewati pemandangan indah dan eksotis. Setibanya di perbatasan PLBN Entikong, beberapa tahap pemeriksaan yang detail harus dilakukan saat hendak masuk ke Malaysia, salah satunya paspor dan surat kendaraan.
Usai sampai di negeri tetangga perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Kuching Statue yang merupakan ikon negara bagian Sarawak dan dan menikmati nuansa malam di Kuching waterfront sebagai destinasi wonders ke-3 dan wonders ke-4 di Kuching, Malaysia.
Esok harinya, destinasi yang dituju yakni, Bako National Park atau taman nasional tertua yang ada di Sarawak. Taman yang sudah dipelihara dan dibuka sejak 1957 itu memiliki 316 spesies tumbuhan, 22 spesies burung, 24 spesies hewan reptilia, dan binatang berdarah dingin, serta 57 mamalia.
Destinasi wisata Alam Sarawak Malaysia yang menjadi wonders keenam, yaitu Semenggoh Nature Reserve. Di sini tim ekspedisi menjumpai tiga jenis orang utan yang dilindungi karena hampir punah.
Selanjutnya, perjalanan di tutup dengan wonders ketujuh, yaitu Toa Pe Kong yang merupakan kelenteng tertua di Kuching. Usia Kelenteng ini hampir 200 tahun dan sangat populer bagi pemeluk agama Konghucu, terutama di Malaysia.
